Hari Kiamat
Kedudukan hari kiamat dalam pikiran Muhammad saw. dan
angan-angan penganutnya yang terdahulu telah ditunjukkan
dalam bab di muka. Hari kiamat selalu disajikan sebagai
waktu yang hanya diketahui oleh Tuhan. Terompet akan
dibunyikan, langit-langit akan terpecah belah, gunung-gunung
dihancurkan menjadi debu, kubur-kubur akan terbuka, serta
manusia dan jin akan dipanggil untuk bertanggung jawab.
Malaikat-malaikat yang menjaga tiap-tiap orang akan
memberikan penyaksian tentang riwayat hidupnya, amal-amalnya
akan ditimbang dengan neraca dan bukunya akan ditempatkan
dalam tangannya; tangan kanan dari orang berbahagia, tangan
kiri dari orang terkutuk.
Selanjutnya, yang berbahagia, para pria dan wanita yang
bertakwa, yang berkhidmat dan dermawan, yang suka memberi
ampun, yang telah menderita dikejar-kejar dan dituntut
karena Allah, orang yang berjihad, akan diundang untuk masuk
ke dalam taman Firdaus, tempat perdamaian, wisma yang kekal;
mereka akan tetap tinggal dekat sungai yang mengalir, memuji
Tuhan, berbaring di atas balai-balai sutera, menikmati
makanan dan minuman sorga serta ditemani oleh gadis-gadis
dan istri-istri yang bermata hitam dan suci murni, dengan
kebahagiaan yang melebihi.
Adapun orang tamak, yang tidak percaya, para pemuja Tuhan
selain Allah, akan dilemparkan ke dalam api untuk berdiam di
sana selama-lamanya, tanpa keringanan penyiksaan, diberi
makanan air mendidih dengan buah dari pohon zaqqum, yang
menyerupai kepala-kepala setan dan serupa leburan kuningan
dalam perut. Tidak ada lukisan yang dapat menyatakan
kengerian dari gambaran jahanam menurut Quran yang dikuatkan
dengan firman: "Sesungguhnya Kami akan mengisi jahanam
dengan jin dan manusia bersama-sama", ataupun dengan
kengerian hari "apabila Kami akan bertanya kepada jahanam:
"Sudahkah engkau penuh?", dan jahanam akan menjawab: "Apakah
ada tambahan?" (Surah L, a. 29).
Adapun gambaran perhitungan yang dahsyat itu diringankan
dengan jaminan berangsur-angsur tentang belas kasihan Tuhan,
dan dengan sindiran tentang kekuasaan perantaraan yang
diberikan oleh Tuhan kepada yang dikehendaki-Nya kecuali
atas nama yang berdosa di jahanam. Adapun dalam Quran tidak
terdapat ayat suatu pun yang memberikan kekuasaan
perantaraan itu khusus kepada Muhammad saw. ataupun suatu
anjuran bahwa memeluk agama Islam saja berarti paspor pasti
bagi Sorga. Selain bagi orang mati syahid, maka satu-satunya
janji untuk Sorga hanya diberikan kepada orang "yang tobat,
beriman, dan bertindak adil". Ahli sunah selalu
menggabungkan iman dengan amal, dan khusus dengan amal
ibadat yang diperintahkan kepada yang beriman dalam
Quran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar